Berbicara danau di Indonesia maka
terbesit dibenak kita semua adalah danau toba di Provinsi Sumatera Utara, danau
vulkanik ini memang begitu indah untuk dikunjungi. Sehingga tidak heran jika
kita menyebutkan salah satu danau yang ada di indonesia maka danau tobalah yang
paling banyak diperbincangkan oleh khalayak ramai.
Terlepas dari keeksotisan danau toba, di Provinsi Kalimantan Tengah pun
mempunyai danau yaitu Danau Sembuluh. Danau ini merupakan danau terbesar
di Kalimantan Tengah dengan
luas 7.832,5 ha dan memiliki panjang sejauh 35,68 km. Danau ini merupakan
tempat bermuaranya sungai-sungai besar dan kecil seperti Kupang, Rungau, dan
Ramania. Di sekitar danau yang luasnya mencapai 2.424 km2 ini terdapat beberapa
desa, yaitu Sembuluh I, Sembuluh II, Bangkal dan Terawan. Untuk mencapai danau
tersebut dari Palangkaraya,
ibukota Kalimantan Tengah, dapat dicapai menggunakan kendaraan darat sejauh 240
km menuju Sampit, dan dari Sampit menuju Desa Bangkal
sejauh 80 km. Dari Desa Bangkal, Danau Sembuluh bisa dicapai dengan kapal motor
sekitar 20 menit.
Potensi yang
dimiliki danau ini adalah memiliki pinggiran danau yang berpasir sehingga dapat
dijadikan tempat berlabuh dan wisata, potensi perikanan yang tinggi, dan
terdapat beberapa desa yang berada di pinggiran danau. Danau sembuluh yang luas
ini juga meliputi beberapa danau kecil yang berupa perairan anak sungai yang
berbentuk danau yang lebih kecil dengan aliran sungai yang kembali ke aliran
utama dan atau aliran sungai mati. Jenis ikan yang terdapat di danau ini adalah
ikan betutu, gabus-gabusan, jelawat, seluang, sepat, lais, baung, botia, toman,
tabakang, dan tapah. Beberapa kegiatan yang dilakukan disekitar danau meliputi
industri galangan kapal, perkebunan kopi dan karet,
peternakan, serta perikanan tangkap
dan budidaya keramba.[1]
Namun pada
kenyataanya praktek-pratek korporasi disekitar kawasan danau sembuluh merubah
segalanya.Berdasarkan data Save Our Borneo
(SOB), terdapat delapan perusahaan besar swasta (PBS) kelapa sawit yang
bersentuhan langsung dengan Danau Sembuluh. Di mana,
sungai-sungai yang berada dalam konsesi PBS tersebut mengalir ke Danau
Sembuluh. Direktur
Eksekutif SOB Nordin, kemarin lusa, mengatakan, saat ini ada dua perusahaan
kelapa sawit yang langsung menggelontorkan lembahnya ke Danau Sembuluh.[2]
Akankah bisnis investasi ini menimbulkan masalah baru bagi masyarakat
sekitar kawasan danau sembuluh, berdasarkan pengalaman penulis beberapa bulan
yang lalu dimana ada dua orang kawan dari luar daerah yaitu kawan
Monang dan kawan Edwin mengalami dampak langsung dari tercemarnya danau
sembuluh. Dimana kedua kawan ini mengalami ganguan pada kulit mereka didahului
dengan rasa gatal seluruh tubuh dan timbulkan benjolan-benjolan kecil seperti
cacar air setelah mereka mandi didanau sembuluh.
Tentunya ini sesuatu yang sangat ironi dimana air danau sembuluh digunakan
oleh masyarakat setiap hari, namun dengan adanya prilaku dari pihak-pihak yang
tidak bertangung jawab membuat danau sembuluh yang dulunya indah menjadi
petaka.
Saatnya kita mengambil sikap, saatnya kita menyuarakan bahwa danau sembuluh
harus di selamatkan agar tidak semakin menjadi parah, mari bersatu dan
bergerak dalam barisan save danau sembuluh !.
To Be Continue
Sahabatmu Aryo Sang Penggoda
0 komentar:
Posting Komentar