Journalist Green, 17/06/2012, Palangka Raya

Pohon dengan segala sumber maanfaatnya harus tumbang, menjadi seonggok kayu lalu menjadi sebuah arang, ia inilah mungkin sebuah ungkapan kekecewaan atas di potongnya pohon-pohon yang ada di jalan Tjlik Riwut Kota Palangka Raya dengan alasan pelebaran jalan. Problematik sebuah kebijakan selalu memakan korban, dimana di satu sisi masyarakat perlu adanya sarana transportasi berbentuk jalan dan sisi lain Kota Palangka Raya harus mempunyai ruang hijau.

Inilah sebuah realita yang harus selalu di alami dengan alasan pembangungan pemerintah dengan sesuka hati menabrak segalanya. Namun mengeluh bukan sesuatu hal yang harus ada di Negara ini, seharusnya memang kita harus menjadi pelakon sejarah dalam menjaga lingkungan dengan cara membuat sebuah karya tata ruang yang ramah lingkungan. {ASP}.